Google
 

Presiden di Tengah Rakyat Kecil

Awal bulan Februari digunakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendatangi rakyat kecil di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Presiden dengan sejumlah pejabat, datang ke Pasar Baru dan Pabrik Tahu, Tempe, dan Tauge di Karawang. Di Pasar Baru, meskipun judulnya inspeksi mendadak, ratusan aparat sudah bersiap menyambut kedatangan Presiden Yudhoyono. Pedagang pasar yang sepi dari pembeli karena hujan gerimis juga sudah tahu kalau akan dikunjungi Presiden Yudhoyono. "Kami tahu dari banyaknya aparat yang datang ke pasar semalam. Kami diminta membersihkan kios karena akan ada Presiden datang," ujar Hasan Basri (52), penjual sayur mayur. Di dalam pasar yang becek, didampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Presiden berkeliling dari satu kios ke kios lain. Di kios kelontong, Presiden berhenti untuk bertanya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dan berdialog. Di kios itu, rakyat yang berdiri berkerumun berebutan ingin menyampaikan keluhannya perihal harga-harga kebutuhan pokok yang menggila. "Minyak goreng sama minyak tanah pak. Mahal. Susah belinya," ujar seorang ibu. Soal keluhan itu, Presiden yang batik birunya basah terpapar gerimis mengusap dahi. Presiden memberi pengertian kenapa minyak tanah dan minyak goreng mahal. "Tiap liter minyak tanah, pemerintah membayar Rp 6.000. Tetapi gak papa lah, untuk rakyat. Karena itu, mari kita awasi penyaluranya agar tidak disalahgunakan tidak untuk rakyat," ujarnya. Di kios sayur mayur, rakyat tidak kalah berani. Di tengah penjelasan Presiden, seorang ibu dengan tas belanjaan berteriak mengenai mahalnya harga sembilan bahan pokok. "Sembako mahal pak," ujarnya. Presiden sepertinya memahami. Sambil menelan ludah, Presiden minta rakyat tenang dulu. "Saya datang untuk mengecek. Kita akan usahakan harga-harga sembako stabil," ujar Presiden.
Saat keluar kios pasar, rakyat berbaris di tepi gang-gang pasar. Rakyat berebut ingin memotret Presiden dengan telepon selular dan berebut ingin salaman. Dengan payung merah yang dibawa pasukan pengamanan presiden, Presiden melayani rakyatnya.
Setelah dari pasar, di antara perajin tahu, tempe, dan tauge, Presiden kembali mendapat keluhan soal tingginya harga kedelai. Mulyadi, perajin tahu minta pemerintah bisa melakukan swasembada kedelai agar pemerintah tidak terombang-ambing oleh importir. Saat ini, Presiden dalam perjalanan menemui petani untuk berdialog soal naiknya harga kebutuhan pokok. Sore nanti di Istana Jakarta, Presiden akan rapat kabinet paripurna menetapkan paket kebijakan stabilisasi harga.

Tidak ada komentar: