
Rahmad, kelahiran Metro, Lampung, 28 November 1966, memulai karirnya sebagai pesepak bola di Persija "Macan Kemayoran" Jakarta. Pensiun sebagai pemain di klub Ibu Kota itu, Rahmad mencoba peruntungannya sebagai pelatih di Persikota Tangerang. Rahmad melatih klub berjuluk Bayi Ajaib itu selama empat tahun, mulai dari tahun 2000.
Sembari melatih Persikota, Rahmad mengasah keterampilannya sebagai pelatih dengan belajar ke manca negara. Di penghujung karirnya sebagai Pelatih Persikota, Rahmad mengantungi International Licence di bawah bimbingan Horst Kriete dan Bernd Fisher. Usai mendapatkan lisensi tertinggi itu, Rahmad langsung hijrah ke Persipura Jayapura.
Di bawah tangan dinginnya, Persipura, yang mulai pudar namanya, kembali bangkit dan meraih gelar juara LI 2005. Prestasi ini langsung melambungkan nama Rahmad. Beberapa klub dalam dan luar negeri, seperti Perak FC Malaysia dan Persebaya Surabaya, tertarik untuk menggunakan jasanya. Tetapi, Rahmad melabuhkan hatinya ke Persija.
Pilihannya kembali ke Ibu Kota itu, pada akhirnya disesali Rahmad. Suami dari Eti Yuliawati itu mengakui kesalahannya menerima pinangan Persija. Pasalnya, di Persija dia tidak bisa berbuat banyak. Rahmad tidak bisa memilih pemain- pemain yang akan memperkuat timnya, padahal memilih pemain merupakan tugas dan kewajiban seorang pelatih kepala.
"Saya akui, saya yang salah. Kenapa mau ke Persija. Saat itu saya mau ke Persija karena dijanjikan akan ada Agu Casmir (bek Timnas Singapura), Emmanuel De Porras (mantan striker Persija dan PSIS Semarang), dan Ronald Fagundes (gelandang Persik Kediri). Ternyata semua nama-nama besar itu kabur," kata Rahmad.
Musim kompetisi tahun 2006 itu menjadi masa-masa paling sulit dalam karir Rahmad. Tetapi, dengan materi pemain seadanya dan bukan pilihannya --belum lagi intervensi dari berbagai pihak-- kapten Marinir itu masih bisa membawa Persija ke babak delapan besar LI dan peringkat ketiga CI. Jauh dari target yang ditetapkan, yaitu meraih salah satu gelar juara.
Terperosok di Ibu Kota, Rahmad mengikat kontrak selama dua tahun dengan Sriwijaya FC Palembang (d/h Persijatim Jakarta). Di klub ini, Rahmad dibebaskan mengatur segi teknis tim, tanpa ada intervensi siapa pun. Hasilnya, Rahmad meraih double winner di tahun pertamanya di Palembang. Padahal, dia hanya ditargetkan membawa Sriwijaya FC ke zona Liga Super.
Sekilas Rahmad Darmawan
Lahir: Metro, Lampung, 26 November 1966
Karir Pelatih:
-Asisten Pelatih Timnas Tiger 2002
-Pelatih Persikota 2003
-Pelatih Persipura 2005
-Pelatih Persija 2006
-Pelatih Sriwijaya FC 2007
Prestasi:
-Juara Liga Indonesia 2005 bersama Persipura
-Juara Copa Indonesia 2007 bersama Sriwijaya FC
-Juara Liga Indonesia 2007 bersama Sriwijaya FC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar